Ternak lele adalah bisnis yang masih dipandang sebelah mata oleh kalangan masyarakat. Bagi yang belum mengerti dan belum memvalidasi info yang sebenarnya, konon katanya lele memakan kotoran manusia. Padahal lele sendiri dapat dikembangbiakkan dalam metode tambak maupun di kolam ikan selayaknya ikan pada umumnya.
Baca juga: Teknologi Pengasapan Pada Pengawetan Ikan
Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan menunjukkan bahwa pertumbuhan produksi ikan lele dari tahun 2009 sampai 2015 terus mengalami peningkatan. Terbukti pada tahun 2015 produksi ikan lele nasional sebesar 1.058.400 ton dan diproyeksikan meningkat pada tahun 2020 sebesar 1.494.691 ton. Fakta lain memaparkan bahwa permintaan/konsumsi lele di beberapa kota besar Jabodetabek mencapai 75 ton sehari.
Fakta ini membuktikan bahwa pengetahuan masyarakat tentang kandungan gizi ikan lele semakin meningkat. Lele atau yang dikenal sebagai catfish mengandung gizi sebagai berikut dalam 100 gram:
- Energi 145 kalori
- Protein 15,45 gram
- Lemak 9,09 gram
- Natrium 65 gram
- Kolesterol 82 miligram
- Asam lemak jenuh 2.730 gram
Baca juga: Rata-Rata Konsumsi Kalori dan Protein Masyarakat Indonesia di Atas Standar Kecukupan Gizi
Dengan demand yang besar serta diimbangi dengan gizi yang banyak, lalu apa lagi alasan bagi Anda untuk menunda ternak lele? KAWN sudah merangkum cara untuk memasarkan hasil ternak lele untuk menjadi referensi Anda. Berikut rangkumannya.
Ternak Lele Kemudian Buka Bisnis Sendiri

Membudidayakan ikan lele memanglah tidak sulit. Namun, untuk menghasilkan uang dari ternak lele upaya Anda tidak bisa berhenti sampai membuka di sana saja. Anda juga harus mempertimbangkan target pasar dari ternak lele tersebut.
Masih bingung juga menentukan kepada siapa Anda akan menjual hasil panen ternak lele ini? Bagaimana jika Anda membuka peluang usaha lele olahan sendiri? Inspirasi olahan lele yang bisa Anda jalani misalnya, bakso lele, abon lele, nugget lele, rumah makan serba lele, dan lain sebagainya.
Baca juga: Ikan Hias, Satu Lagi Bisnis yang Sedang Meroket Di Masa Pandemi
Jadi Pemasok Bagi Pedagang Pecel Lele

Warung makan pecel lele pasti sudah tidak asing lagi bagi Anda. Pecel lele khas Lamongan - Jawa Timur, memang sangat banyak ditemukan di kota-kota besar termasuk Jakarta. Pecel lele menjadi opsi paling mudah ditemukan, harga yang murah dan porsi yang pas ketika lapar melanda.
Dengan menjamurnya warung pecel lele, bisa menjadi salah satu target pasar hasil ternak lele Anda. Karena pastinya para pedagang pecel lele membutuhkan puluhan kilo ikan lele setiap harinya untuk dijual. Sungguh ide yang menarik, KawanKAWN?
Baca juga: Rincian Modal Usaha Pecel Lele dan Keuntungannya
Pemasok di Pasar Ikan

Kesadaran masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi ikan kini semakin tinggi. Sebagai negara perairan, nampaknya masyarakat wajib bersyukur karena Indonesia memiliki hasil ikan yang cukup berlimpah. Ikan-ikan air tawar bisa sangat disukai oleh pelanggan, terutama ikan lele.
Para pedagang di pasar ikan pasti akan sangat senang untuk menyiapkan stok ikan bagi para pelanggannya. Peluang ini bisa Anda manfaatkan sebagai pemasok ikan lele bagi para pedagang tersebut. Beri penawaran harga yang menarik kepada beberapa pedagang agar mereka bisa menjadi pelanggan tetap Anda.
Baca juga: Kiat Bisnis Makanan Dengan Resep Keluarga Turun Temurun
Beriklan di Media Sosial Maupun Marketplace

Virus covid-19 mengakibatkan keterbatasan sosial dimana-mana. Sehingga banyak ibu-ibu rumah tangga yang berbelanja melalui jaringan daring (online). Kejadian ini berubah menjadi peluang bagi KawanKAWN peternak lele.
Ubah strategi pemasaran ternak lele Anda, yang sebelumnya bersifat B2B (Business-to-Business) kini Anda juga bisa menambah sektor B2C (Business-to-Customer) secara langsung. Pastinya dengan harga yang berbeda baik secara eceran maupun grosir saat Anda menjual di sektor B2B dan B2C.
Baca juga: 5 Trend Bisnis Online Potensial saat Masa New Normal
Jalin Kerja Sama dengan Supermarket

Beberapa kalangan masyarakat memang merasa lebih nyaman ketika berbelanja di media daring, namun diantaranya masih banyak juga yang memilih untuk berbelanja di supermarket. Tujuan apa? Tentunya agar lebih puas untuk memilih barang-barang belanjaan, terutama ikan secara langsung.
Pastikan ikan yang Anda masukkan ke dalam supermarket dalam kondisi yang segar, karena banyak pelanggan yang sangat picky atau pemilih saat berbelanja. Selain itu, tipe pelanggan yang berbelanja di supermarket adalah tipe pelanggan kelas menengah ke atas. Tidak jadi masalah bagi mereka untuk membayar dengan harga diatas pasar tradisional namun mendapat kenyamanan tempat serta kualitas produk bagus.
Baca juga: UMKM Berjualan Kuliner di Supermarket, Perhatikan Hal-hal Ini!
Jadi, apakah KawanKAWN sudah menentukan konsumen seperti apa yang akan dijadikan sebagai target market hasil ternak lele Anda? Semua pilihan di atas baik, yang terpenting dari Anda sendiri sanggup berkomitmen untuk menghasilkan ikan lele dengan kualitas terbaik. Pelanggan akan merasa puas, lelah Anda pun akan terbayar lunas.
Nantikan terus artikel seputar bisnis dan dunia f&b lainnya di blog KAWN. Karena akan ada banyak artikel menginspirasi dan syarat informatif bagi Anda, pebisnis/usahawan. KAWN aplikasi kasir, satu harga untuk semua fitur. Anda dapat daftar di sini.