Teknologi pengasapan merupakan sebuah teknik pengurangan cairan atau dehidrasi pada ikan yang dilakukan demi mendapatkan produk yang memiliki nilai tambah dari segi daya tahan, rasa, aroma dan nilai gizi. Teknologi pengasapan pada ikan sudah lazim dilakukan sejak dulu dan banyak ditemukan pada masakan Rusia, Yahudi, Indonesia, Skandinavia, Eropa Timur dan Tengah.
Proses teknologi pengasapan ikan menggunakan asap hasil pembakaran kayu atau bahan organik lainnya. Teknologi pengasapan pun merupakan kombinasi dari proses pemanasan, penggaraman serta peresapan zat-zat kimia yang berasal dari asap. Zat-zat kimia tersebut lah yang mampu memberikan efek daya tahan dan juga rasa khas pada ikan yang sudah diasapi.
Baca Juga: Mengenal Teknologi Pasteurisasi pada Produk Susu
Pemanfaatan teknologi pengasapan ikan mempunyai segudang manfaat bagi manusia. Melansir dari wikipedia.com berikut adalah beberapa manfaat dari pemanfaatan teknologi tersebut.
- Ikan menjadi lebih awet dan tahan lama.
- Citarasa ikan menjadi lebih khas dan lezat.
- Penyimpanan hasil tangkap berlebih guna dikonsumsi dikemudian hari.
- Cadangan protein hewani sepanjang tahun.
- Memudahkan ikan untuk dikemas, diangkut dan dipasarkan.
Baca Juga: Ikan asap
Ikan yang biasanya digunakan untuk diasapi adalah jenis ikan laut, seperti ikan hering, tongkol, bandeng, makarel, tenggiri dan gabus. Namun, ikan air tawar pun juga dapat diasapi sesuai dengan selera dan kebutuhan.
Teknologi pengasapan ikan merupakan salah satu penemuan teknologi pangan yang berguna bagi dunia pangan dan bisnis kuliner. Dengan kehadiran teknologi tersebut, ikan dapat dikirim ke berbagai tempat dengan proses pembusukan yang dapat ditunda, tetapi kesegaran produk masih tetap terjaga.
Proses dan mekanisme dari pengasapan ikan juga dibedakan menjadi dua jenis. Melansir dari repository.unri berikut dua jenis mekanisme tersebut:
Teknologi Pengasapan Panas (Hot Smoking)

Pada teknologi ini ikan akan diasapi dengan suhu yang tinggi, berkisar dari 70-100 derajat celcius, namun dengan waktu pengasapan yang relatif singkat, yakni hanya beberapa jam saja. Teknologi pengasapan panas memiliki keunggulan dari segi waktu pengasapan, tetapi memiliki kekurangan dari segi tahan produk yang hanya bertahan beberapa hari saja.
Baca Juga: 5 Kedai Seafood di Jakarta yang Wajib Anda Coba
Teknologi Pengasapan Dingin (Cold Smoking)

Masih menggunakan teknik yang sama, yakni pemanasan dan pengasapan, yang membedakan adalah dari segi pengaturan suhu dan lamanya pengasapan. Pada teknologi pengasapan dingin ikan akan dipanaskan dan diasapi dengan suhu yang relatif sedang, yakni kisaran 40-50 derajat celcius.
Kemudian ikan akan diasapi dalam kurun waktu lama, selama 1-2 minggu untuk menghasilkan ikan asap yang berkualitas. Ikan yang dihasilkan dari proses pengasapan ini dapat bertahan selama 1-2 minggu.
Baca Juga: Makanan dan Minuman Khas Singkawang yang “Mungkin” Belum Pernah Anda Coba
Berikut adalah sedikit informasi mengenai serba-serbi dan manfaat teknologi pengasapan ikan. Semoga informasi ini berguna bagi Anda yang merencanakan berbisnis ikan asap atau kuliner yang menggunakan ikan asap sebagai salah satu menu hidangan.
Apabila Anda mempunyai pendapat lain seputar teknologi pengasapan ikan, jangan sungkan untuk komen di kolom komentar ya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya.