Teknologi Pengalengan Pada Dunia Kuliner, Yuk Kenali Lebih Dalam!

-

Teknologi, dikutip dari laman katadata.com merupakan ilmu pengetahuan yang mampu menyediakan sarana untuk memberikan kemudahan dan juga kenyamanan bagi kelangsungan hidup manusia. Pemanfaatannya pun juga berbeda pada berbagai macam aspek, seperti pada dunia medis, transportasi, komunikasi, informasi serta dunia pendidikan.

Kendati demikian, pemanfaatan teknologi juga dirasakan pada dunia kuliner. Dikutip KAWN, kehadiran teknologi bisa membuat makanan lebih awet, meningkatkan nutrisi, membuat makanan terbebas dari penyakit, mudah dikonsumsi serta bisa memfermentasi bahan makanan.

Salah satu cara membuat makanan awet dan tahan lama yaitu dengan memanfaatkan teknologi pengalengan. Lantas, apa itu teknologi pengalengan pada dunia kuliner? Bagaimana sejarah ditemukannya metode pengalengan makanan? Dan bagaimana proses teknologi pengalengan?

Dikutip katadata, teknologi pengalengan merupakan salah satu metode pengawetan makanan yang meliputi proses sterilisasi guna mematikan bakteri penyebab pembusukan makanan. Oleh karena itulah, teknologi pengalengan tidak hanya mengacu pada proses pengemasan makanan saja.

Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Bahan Baku Kemasan untuk Bisnis F&B

Teknologi pengalengan banyak diterapkan pada makanan berbahan dasar daging, seperti kornet atau sarden. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak produsen makanan yang memanfaatkan kaleng sebagai kemasannya, mulai dari sup, pasta, sayuran, buah-buahan, makanan jadi hingga berbagai macam minuman.

Baca juga: Pentingnya Kemasan Produk yang Menarik untuk Bisnis F&B Anda, UMKM Wajib Tahu nih!

Jenis kaleng yang digunakannya pun juga bermacam-macam. Dikutip msvymindo, setidaknya ada 3 jenis kaleng yang digunakan untuk mengemas makanan maupun minuman. Pertama ada kaleng plat timah yang biasa digunakan untuk daging sapi, ikan dan makanan siap saji, selanjutnya kaleng alumunium foil biasanya untuk susu bubuk maupun susu kental manis. Terakhir ada kaleng alumunium yang sering ditemukan di minuman-minuman ringan.

Lebih dalam membahas teknologi pengalengan pada dunia kuliner, berikut beberapa fakta yang perlu Anda ketahui. Yuk kita ulas!

Teknologi Pengalengan, Berikut Sejarahnya!

source : canva

Sejarah teknologi pengalengan sendiri hadir pada abad ke-18 di Perancis, yang kala itu dibawah kepemimpinan Napoleon Bonaparte. Napoleon Bonaparte membuat sayembara dengan hadiah total 12.000 Franc bagi siapa saja yang berhasil menemukan cara terbaik mengawetkan makanan untuk para tentara.

Dialah Nicolas Appert, seorang koki bagi kaum bangsawan Perancis yang dinobatkan sebagai pemenang sayembara itu. tepatnya di tahun 1804, Appert bereksperimen dengan mengawetkan daging pada sebuah kaleng yang ditutup rapat.

Makanan tersebut diamati selama berbulan-bulan untuk mendeteksi apakah ada tanda-tanda penggelembungan pada kaleng. Jika tidak bergelembung, kaleng-kaleng berisi makanan tersebut dianggap aman untuk dikonsumsi. Akhirnya, pada tahun 1810 Nicolas Francois Appert secara resmi mempublikasikan metode pengalengan ciptaannya.

Baca juga: Ternyata Makanan Pokok dari Berbagai Negara Di Dunia Bukan Cuma Nasi Loh!

Proses Teknologi Pengalengan

source : canva

Perlu Anda ketahui, pengawetan bahan makanan dengan metode pengalengan tidak terjadi begitu saja. Dibutuhkan beberapa tahapan pengalengan hingga makanan awet, aman dan siap untuk dikonsumsi. Dikutip masoem university, berikut tahapan dalam proses pengalengan, mulai dari persiapan bahan baku, pemasakan awal, penghampaan, penutupan wadah kaleng hingga yang terakhir adalah proses sterilisasi.

Baca juga: Pengawetan Daging Dengan Metode Autoklaf

Pemanfaatan Teknologi Pengalengan Terhadap UMKM

source : tribun

Makin kesini, teknologi pengalengan bukan hanya diterapkan bagi industri makanan atau produsen berskala besar saja. Akan tetapi, banyak pelaku UMKM yang ikut merasakan manfaat dengan adanya teknologi pengalengan.

Pembusukan makanan seringkali menjadi masalah besar bagi UMKM yang memproduksi makanan tradisional. Seperti kita ketahui, makanan tradisional kebanyakan tidak bertahan lama atau hanya tahan selama beberapa hari saja.

Dikutip detik, teknologi pengalengan telah dimanfaatkan oleh lebih dari 30 UMKM di berbagai wilayah di Indonesia. Menariknya, berbagai macam makanan khas nusantara saat ini sudah diawetkan melalui teknologi pengalengan, mulai dari gudeg, rawon, sayur lombok ijo, mangut lele, tempe bacem, rendang dan lain sebagainya.

Baca juga: Makanan Tradisional Gudeg dan Tempe Bisa Dikalengkan

Metode ini membuat makanan tradisional bisa awet hingga 1 tahun lamanya meski tanpa bahan pengawet. Hal ini bisa menjadi solusi jitu bagi banyak UMKM yang ingin menjadikan makanan tradisional sebagai oleh-oleh khas dari suatu daerah.

KawanKAWN, itulah sepenggal cerita tentang teknologi pengalengan pada dunia kuliner. Menarik sekali bukan? Jika Anda pertanyaan seputar teknologi pengalengan, jangan sungkan bubuhkan pertanyaan di kolom komentar ya!