Serba Serbi Seputar Kode OTP

-

Apakah Anda tipe orang yang aktif berbelanja kebutuhan dengan memanfaatkan platform mobile banking? Atau Anda sering menggunakan dompet digital untuk melakukan transaksi pembayaran? Kalau semua itu sudah pernah Anda lakukan, pasti Anda pernah dikirimkan kode 4-6 digit angka melalui sms ataupun email untuk mengotentikasi proses transaksi selanjutnya. Kode tersebut dikenal dengan kode OTP atau kepanjangan dari one-time password.

Baca juga : Perbedaan E-Money dan E-Wallet yang harus Anda tahu

Lalu, apa perbedaan antara kode PIN (personal identification number) dan kode OTP (one-time password)? Keduanya sama-sama merupakan kode akses yang memiliki sifat untuk mengamankan akun seorang nasabah. Sederhananya kode-kode tersebut sama hal dengan kunci pintu rumah Anda, dimana kunci pintu rumah biasanya tidak hanya satu, melainkan ada kunci utama dan juga kunci tambahan. Layaknya kunci utama merupakan analogi untuk kode PIN, sedangkan kunci tambahan merupakan analogi untuk kode OTP.

Baca juga : Apa Bedanya PIN dan OTP ?

Namun, pada pembahasan kali ini KAWN akan lebih banyak memberikan informasi seputar kode OTP dan karakteristik dari kode tersebut. Melansir dari idcloudhost.com terdapat 3 karakteristik utama dari kode OTP, diantaranya adalah:

Hanya Dapat Digunakan 1 Kali.

Source: Google Image

Berbeda dengan Kode PIN yang dibuat oleh si nasabah itu sendiri dan dapat digunakan berulang kali, kode OTP dibuat oleh pihak perusahaan yang hanya dapat digunakan sebanyak 1 kali. Kode OTP berguna untuk mengotentikasi proses transaksi selanjutnya.

Baca juga : Pentingnya Menjaga Kerahasiaan OTP, Jangan Diberikan kepada Siapapun!

Kode ini bersifat sangat rahasia dan tidak boleh disebarluaskan ke orang asing, karena dengan Anda memberitahu orang lain kode OTP tersebut, maka Anda telah memperbolehkan orang lain untuk masuk dan menyalahgunakan akun mobile banking atau dompet digital Anda. Kode OTP yang sudah digunakan tidak berlaku lagi ketika Anda melakukan proses transaksi baru, pihak perusahaan akan mengirimkan kode OTP baru untuk melakukan transaksi yang baru.

Memiliki Rentang Waktu Penggunaan.

Source: Google Image

Karakteristik lainnya yang dimiliki oleh kode OTP adalah cara kerjanya yang singkat dan tidak permanen. Kode OTP hanya dapat digunakan di selang waktu 3-6 menit saja dan apabila Anda melewatkan rentang waktu tersebut, maka kode OTP tidak akan bisa digunakan kembali dan Anda harus mengulangi proses transaksi dari awal.

Memiliki Konteks Penggunaan yang Sempit.

Source: Google Image

Karakteristik terakhir yang dimiliki oleh kode OTP adalah konteks penggunaannya yang cenderung sempit dan terbatas. Maksud dari sempit dan terbatas adalah Kode OTP hanya dapat digunakan untuk 1 konteks transaksi saja.

Misalnya, ketika Anda ingin mengubah kode PIN akun mobile banking Anda, maka setelah kode PIN sudah diubah, aplikasi mobile banking akan mengirimkan kode OTP yang dapat digunakan untuk masuk ke akun mobile banking dengan kode PIN yang baru. Kode OTP untuk proses transaksi tersebut tidak dapat digunakan kembali untuk melakukan transaksi lainnya, seperti mengaktifkan pin kartu kredit atau fitur lainnya.

Dengan sifatnya yang sempit dan terbatas membuat sistem keamanan akun menjadi lebih terjamin dan bebas diretas oleh oknum tertentu. Tindakan kecurangan dan cybercrime pun akan bisa dihindari dan diminimalisir.

Baca juga : OTP lewat SMS dinilai lebih aman dari pesan instan

Kesimpulannya kode OTP merupakan kode dinamis yang jauh lebih aman dibandingkan dengan kode PIN yang sifatnya statis. Dengan 3 karakteristik utamanya, kode OTP dapat mempersulit oknum kriminal untuk melakukan tindakan pencurian atau penipuan. Demikian informasi singkat seputar kode OTP yang dapat KAWN rangkum untuk Anda. Ingat, jangan pernah serahkan kode OTP Anda ke pihak mana pun ya!