Sajian Kuliner yang Menjadi Budaya Tahun Baru Islam Di Indonesia

-

Sajian yang dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) mengandung makna hidangan, yang sudah disediakan pada suatu tempat untuk di makan. Sajian sendiri jika dalam suatu upacara tradisi, bisa disebut dengan sesaji atau sesajen yang juga berarti makanan dan benda lain yang dipersembahkan dalam upacara bersaji.

Baca juga: Kuliner Khas yang Membuat Anda Selalu Rindu dengan Kota Malang

Di Indonesia sendiri, banyak momen yang bisa dijadikan untuk menyajikan sebuah sajian khusus. Seperti perayaan hari raya agama, ritual budaya, dan banyak lagi lainnya. Kali ini, kita akan membahas sajian pada momen Tahun Baru Islam.

Baca juga: Makanan Biasa Terasa Spesial Di Hari Raya. Mengapa?

Tahun Baru Islam dirayakan tepat pada tanggal 1 Muharram di setiap tahunnya (kalender Islam). Indonesia yang terkenal dengan negara berbudaya sudah pasti memiliki sajian kuliner khas Tahun Baru Islam. Beberapa kota besar di Indonesia terkenal dengan sajian kuliner khasnya yang sudah menjadi budaya turun temurun.

Baca juga: 3 Hidangan Lebaran yang Tidak Boleh Ketinggalan

Kira-kira sajian kulinernya apa saja yang ada di Indonesia saat merayakan Tahun Baru Islam? KAWN sudah merangkumnya untuk Anda. Pasti salah satu diantaranya mewakili daerah asal Anda. Mari kita simak bersama.

Baca juga: Makanan Khas Indonesia yang Mendunia, Pastinya Buat Anda Ketagihan!

Sajian Khas Pulau Jawa, Tumpengan

Source: Canva

Tumpengan atau yang lebih dikenal dengan nasi tumpeng, adalah sajian kuliner khas Pulau Jawa yang berisi nasi berbentuk kerucut dengan berbagai lauk pauk yang ada disekelilingnya. Tumpeng yang biasa kita jumpai adalah nasi kuning, tapi ada juga nasi putih ataupun nasi uduk.

Salah satu tradisi tumpeng yang terkenal adalah “Gerebeg Tumpeng Agung” khas Banyuwangi, Jawa Timur. Ada 5 jenis tumpeng yang dibuat dalam tradisi ini, yaitu nasi kuning & nasi putih, tumpeng palawija (tanaman pangan), tumpeng jajanan pasar, dan tumpeng berisi buah-buahan.

5 jenis sajian tumpeng ini akan dibawa mengelilingi kampung (diarak). Kemudian masyarakat berkumpul dan akan berebut isian dari tumpeng tersebut. Banyak yang masih mempercayai bahwa dengan mengambil salah satu isi dari tumpeng maka akan beroleh berkah pula di Bulan Muharram. Apakah Anda juga mempercayainya?

Baca juga: Belajar Filosofi Hidup Orang Jawa dari Nasi Tumpeng

Bubur Asyura

Source: Canva

Kali ini menu sajian kuliner khas Tahun Baru Islam datang dari masyarakat Banjar, tepatnya Kalimantan Selatan. Bubur asyura biasanya akan dijadikan menu sajian spesial di malam 1 Asyura atau di tanggal 10 Muharram. Mengapa Tahun Baru Islam baru dirayakan di hari tersebut?

Pada tanggal 9 dan 10 Muharram, umat Muslim akan melaksanakan puasa sunnah Tasu’a dan Asyura. Pada hari akhir puasa sunnah di tanggal 10 Muharram tersebut lah, masyarakat Banjar merayakannya dengan menyantap bubur asyura.

Bubur asyura memiliki rasa gurih karena percampuran aneka rempah serta 40 jenis bahan masakan. Uniknya, bubur asyura dimasak dengan melibatkan banyak orang/kelompok. Kemudian setelah matang, bubur akan dibagikan kepada masyarakat yang hadir. Jadi penasaran ya.

Baca juga: Resep Bubur Asyura khas Tahun Baru Islam di Kalimantan Selatan, Terbuat dari 41 Bahan

Jepe Sura

Source: idntime.com

Setelah dari Pulau Jawa dan Kalimantan, kini saatnya sajian kuliner Tahun Baru Islam dari Pulau Sulawesi tepatnya Kabupaten Pangkep. “Jepe” yang berarti bubur sedangkan “Sura” yang berarti Muharram. Apa ya kira-kira isinya?

Jepe sura berbahan dasar beras yang dimasak dengan santan kental, kemudian ada abon kelapa, ikan bolu, telur dadar dan tumpi-tumpi. Tumpi-tumpi sendiri adalah ikan yang bercampur dengan aneka rempah, kemudian dibentuk segitiga. Semua bahan tersebut secara swadaya dikumpulkan dan dimasak oleh masyarakat yang nantinya akan disantap bersama-sama. Sudah terbayang nikmatnya kan?

Baca juga: Jepe Sura, Tradisi Bubur Khas Muharram di Pangkep

Ketiga sajian kuliner di atas mewakili tiga pulau besar di Indonesia. Dengan jumlah umat Muslim terbesar di dunia, Indonesia menyumbangkan aneka ragam kuliner nikmatnya yang dapat disantap saat Tahun Baru Islam.

Semoga momen Tahun Baru Islam kali ini dapat meningkatkan keimanan umat Muslim serta rasa toleransi antar umat beragama. Saling mendukung dan berjuang agar bisa menghadapi pandemi bersama-sama.

Salam sehat dan tetap produktif!