Pengawetan Daging Dengan Metode Autoklaf

-

Pengawetan daging merupakan sebuah cara yang dilakukan agar daging memiliki masa pakai yang lebih panjang dan tahan lama. Terlebih sehabis Hari Raya Idul Adha mungkin sebagian dari Anda tidak memiliki lemari pendingin, dan bingung bagaimana cara agar daging tetap awet dan bisa dikonsumsi di kemudian hari.

Pengawetan dengan metode autoklaf atau lebih populer dengan nama presto bisa menjadi solusi bagi Anda untuk mengawetkan daging hasil perolehan kurban. Teknik ini mampu membunuh mikroorganisme yang menyebabkan daging menjadi busuk dan tak layak konsumsi.

Daging yang diperoleh dari hasil pemotongan hewan kurban biasanya memiliki ciri khas segar, berbau amis dan rentan terkontaminasi oleh mikroba dan bakteri. Kontaminasi bisa terjadi karena daging kontak dengan alat pemotong yang kurang bersih, tangan manusia atau kemasan daging yang tidak higienis.

Baca Juga: Inovasi Proses Autoclave, Daging Awet Tanpa Pengawet

Pengawetan daging dengan metode autoklaf mampu membuat daging bertahan selama 3 tahun apabila dikemas dengan baik. Tentu dengan adanya pengawetan daging seperti ini, seorang pebisnis F&B dengan produk olahan daging akan tertolong karena stok bahan baku dapat bertahan lebih lama.

Baca Juga: Autoklaf

Pengawetan daging dengan metode autoklaf merupakan salah satu jenis teknik pengawetan basah yang memanfaatkan uap air. Alat yang digunakan pada metode ini berbentuk seperti bejana yang dapat ditutup. Daging yang hendak diawetkan akan dimasukan ke alat tersebut, kemudian proses pemanasan pun terjadi.

Uap panas bersuhu 121 derajat celcius dengan tekanan tinggi akan membunuh mikroorganisme yang terdapat di dalam daging tanpa merusak zat gizi yang terkandung. Proses pemanasan membutuhkan waktu sekiranya 2 jam agar proses pengawetan daging berhasil dengan sempurna.

Baca Juga: Sterilisasi dengan Autoklaf

Pengawetan daging dengan metode ini selain bermanfaat untuk keperluan konsumsi rumah tangga, ternyata juga bermanfaat berbagai bisnis dan industri. Adapun beberapa manfaat tersebut adalah sebagai berikut:

Pengawetan Daging Kaleng

source : mybest

Bagi Anda yang sibuk bekerja dan tak punya waktu untuk memasak, biasanya makanan beku dan makanan kaleng bisa menjadi penyelamat. Makanan kaleng, seperti daging giling atau sardines adalah contoh produk makanan yang memanfaatkan pengawetan daging dengan metode autoklaf.

Makanan kaleng tersebut mempunyai masa pakai yang cukup lama asalkan kemasan tidak terbuka, sehingga tidak tercemar oleh kontaminasi mikroorganisme. Industri makanan kaleng tentu sangat beruntung mengenal teknik pengawetan daging dengan metode autoklaf.

Baca Juga: Ready To Cook & Ready To Eat, Mana yang Lebih Berpeluang Di Pasar?

Sterilisasi Alat Medis dan Laboratorium

source : marketers

Beberapa alat medis dan laboratorium, seperti pisau bedah atau tabung reaksi menggunakan teknik pemanasan basah autoklaf untuk melakukan proses sterilisasi alat. Sterilisasi tersebut membuat alat dapat dipakai kembali, sehingga efisiensi dari segi biaya dapat terjadi.

Baca Juga: Kemerdekaan dan Revolusi Teknologi

Pengempukan Makanan

source : tribun

Beberapa bisnis makanan menggunakan teknik pengawetan daging autoklaf untuk mendukung proses pembuatan produk. Beberapa produk makanan yang dihasilkan dengan metode ini adalah, bandeng presto, ayam tulang lunak, steak dan lain-lain. Selain berfungsi membunuh mikroorganisme, tekanan tinggi pada teknik mampu membuat makanan menjadi lebih lunak.

Baca Juga: Teknologi Fermentasi pada Produk F&B

Nah, KawanKAWN berikut tadi adalah pemaparan mengenai pengawetan daging dengan metode autoklaf. Ternyata selain bermanfaat untuk proses pengawetan daging, metode ini juga bermanfaat di industri lainnya.

Tetap terhubung dengan artikel KAWN yang menyajikan informasi seputar bisnis, hidangan, inspirasi dan teknologi untuk Anda. Sampai berjumpa lagi di artikel selanjutnya. Salam!