Budidaya belut mungkin terdengar asing bagi Anda, namun siapa sangka hewan satu ini ternyata bisa menjadi komoditas bisnis yang menjanjikan. Permintaan yang tinggi dan pesaing bisnis yang rendah, membuat budidaya belut bisa menjadi alternatif pilihan berbisnis bagi Anda.
Belut merupakan hewan sejenis ikan yang mempunyai penampilan fisik seperti ular. Berbeda dengan ular yang mempunyai sisik dan bisa hidup di dua alam, belut mempunyai permukaan tubuh yang licin dan masih mempunyai sirip, seperti ikan pada umumnya.
Budidaya belut tidak membutuhkan banyak modal dan perlengkapan. Karena belut banyak hidup di persawahan atau lumpur berair, sehingga Anda hanya perlu membuat medium yang menyerupai habitat belut untuk memulai bisnis tersebut.
Melalui artikel kali ini KAWN akan membahas mengenai potensi keuntungan dari menjalankan bisnis budidaya belut. Simak terus artikel ini sampai habis ya!
Baca juga: Fokus Jualan Ikan Segar, Ervan Melihat Peluang Bisnis Ikan Makin Prospektif
Budidaya Belut Tidak Repot

Salah satu keuntungan dari budidaya belut dibandingkan dengan budidaya ikan tawar lainnya adalah sifatnya yang tidak merepotkan dan mudah perawatan. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa belut merupakan ikan yang memiliki habitat di lumpur berair atau rawa.
Anda cukup membuat kolam yang menyerupai habitat belut, bisa menggunakan drum bekas atau membuat kolam dengan campuran lumpur. Jangan lupa juga untuk sediakan pakan, seperti cacing, jentik nyamuk atau serangga.
Baca juga: 5 Usaha Kurang Populer Namun Ramai Peminat
Budidaya Belut Tidak Butuh Banyak Modal

Besaran modal yang diperlukan untuk melakukan budidaya belut kurang lebih mencapai 2 juta rupiah saja. Besaran modal tersebut sudah termasuk biaya pembuatan kolam, pakan dan indukan belut.
Apabila ingin lebih hemat, Anda bisa mencari indukan belut di sawah, alih-alih harus membelinya. Dan untuk menghemat biaya operasional, Anda bisa memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lokasi budidaya.
Baca juga: Ternak Lele dan Cara Efektif Memasarkannya
Budidaya Belut Beromzet Besar

Keuntungan selanjutnya dari bisnis budidaya belut tentu adalah potensi keuntungan yang diraih. Dengan modal rendah, Anda bisa menjual 1 kg belut dengan kisaran harga Rp 40.000.
Jika Anda berhasil memproduksi belut sebanyak 150 kilogram dalam sebulan, maka estimasi omzet yang Anda dapatkan adalah 150 x Rp 40.000 = Rp 6.000.000. Maka kemungkinan keuntungan bersih dengan modal minimum Rp 2.000.000 adalah sebesar Rp 4.000.000.
Baca juga: Teknologi Pengasapan Pada Pengawetan Ikan
Permintaan Pasar Tinggi

Daging belut yang gurih dan lezat membuat belut saat ini bisa menjadi alternatif sumber protein bagi masyarakat Indonesia. Apabila Anda berkunjung ke warteg mungkin sesekali Anda akan menjumpai menu belut goreng atau variasi olahan belut lainnya.
Tidak hanya menjadi teman santap siang, terkadang daging belut juga dapat dijadikan sebagai cemilan kerupuk atau keripik. Permintaan kudapan belut yang tinggi membuat banyak pengusaha kuliner yang mencari pemasok belut untuk kebutuhan bisnis mereka.
Baca juga: 5 Jajanan Tradisional yang Beranjak Naik Kelas
Nah, KawanKAWN berikut tadi adalah beberapa keuntungan dari budidaya belut sebagai peluang bisnis kuliner. Apabila Anda mempunyai masukan lain terkait dengan topik artikel ini, sangat disarankan untuk komen dibawah yah!
Sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya! Salam!