Bisnis kue artis yang sempat viral periode tahun 2017 hingga 2018 kini tak terdengar lagi gaungnya. Padahal, di tahun-tahun tersebut, kita menyaksikan sendiri bagaimana melejitnya bisnis kuliner yang mengatasnamakan artis-artis terkenal.
Merambah di setiap kota di Indonesia, kehadiran kue artis kerap dijadikan oleh-oleh wajib pada masa itu. Bahkan, tak sedikit pula yang membuka outlet atau gerai kuenya di bandara setempat.
Baca juga: Oleh-oleh Khas yang Buat Anda Makin Cinta dengan Kota Bandung
Seperti halnya pada kue berlabel Surabaya Snow Cake milik artis terkenal Zaskia Sungkar. Outlet kue yang buka pada 2 April 2017 selalu dijejali banyak konsumen. Kebanyakan dari mereka adalah perempuan yang merupakan fans dari Zaskia Sungkar sendiri, kutip jawapos.
Akan tetapi, cerita sukses bisnis kue milik Zaskia Sungkar tidaklah bertahan lama. Saat kami mencoba memasukan kata kunci “Surabaya Snow Cake” pada mesin pencarian Google, kami mendapati keterangan “tutup permanen”. Sangat disayangkan bukan?
Baca juga: 7 Kuliner Wajib Saat Berkunjung Ke Surabaya
Perlu Anda ketahui, Surabaya Snow Cake bukanlah satu-satunya bisnis kue artis yang tak terdengar lagi namanya saat ini. Dikutip hipwee, setidaknya ada 4 bisnis kue artis dengan nama besar yang telah tutup permanen saat ini, mulai dari Princess Cake milik Syahrini, Kuenya Ayu miliki Ayu Ting Ting, Semarang WifeCake milik Chelsea Olivia serta Bandung Kanaya milik ibunda Raffi Ahmad.
Tentunya, selain yang disebutkan diatas masih banyak lagi bisnis kue artis yang harus gulung tikar. Lantas, apa penyebabnya? Dikutip dari laman cnbcindonesia, berikut ulasannya.
Bisnis Kue Artis Mengandalkan Marketing Semata
Kita semua menyadari pentingnya strategi marketing pada sebuah bisnis. Namun, hanya mengandalkan strategi marketing saja tidaklah cukup.
Baca juga: Mengapa Marketing Itu Sangat Penting? Berikut Ulasannya
CEO Accelerice Indonesia yang sekaligus merupakan pakar kuliner, Charlotte Kowara mengutarakan, bisnis kue-kue artis ini lebih mengutamakan strategi marketing lewat nama artisnya itu sendiri, daripada meningkatkan kualitas rasa dari produk yang dijual. Terlebih dalam dunia bisnis kuliner, dimana kualitas rasa merupakan kartu AS agar produknya laku keras.
"Kebanyakan yang kita lihat artis-artis ini perannya adalah sebagai marketing. Kelebihan mereka bisa memberitahu produk-produk apa yang dijual tanpa susah payah karena sudah punya nama," ujar Charlotte kepada CNBC Indonesia.
Menurutnya, semua aspek dalam berbisnis harus seimbang, mulai dari kualitas produk, pelayanan, marketing hingga strategi penjualannya. Dengan begitu, biasanya bisnis akan bertahan lebih lama. Jadi, bukan condong ke satu sisi saja, seperti halnya dengan kue artis yang hanya menjual nama artisnya.
Hanya Sekedar Bisnis “Latah”
Bisa dibilang, bisnis kue artis menjadi salah satu korban dari bisnis “latah” di Indonesia. Mungkin Anda masih ingat dengan bisnis kuliner seperti Es Kepal Milo atau bahkan Thai Tea yang saat itu cepat viral namun cepat juga gulung tikarnya.
Perlu Anda ketahui, masyarakat atau konsumen Indonesia ini cenderung takut ketinggalan momen atau FOMO (Fear Of Missing Out). Awalnya, mereka akan berbondong-bondong melakukan pembelian pada suatu produk, tanpa melihat value terhadap dirinya sendiri.
Akan tetapi, masalah mulai terjadi saat banyak konsumen yang mulai sadar akan kebutuhan suatu produk. Disaat konsumen dirasa tidak membutuhkannya, dengan mudahnya mereka akan meninggalkannya tanpa melakukan repeat order sekalipun.
Baca juga: Kepuasan Pelanggan, Terapkan Cara ini untuk Mengukurnya
Masalahnya, banyak pebisnis yang memanfaatkan momen viral untuk mendapatkan keuntungan semata, dan tidak melakukan riset secara mendalam. Inilah yang menjadi salah satu penyebab dari runtuhnya bisnis-bisnis kue artis saat ini.
Faktor Si Artis itu Sendiri
Bisa dibilang, peran si artis merupakan segalanya di bisnis kuliner yang satu ini. Tentu saja hal ini didasari oleh strategi marketing yang hanya mengedepankan nama artis dibanding kualitas rasa dari produk yang dijualnya.
Sebetulnya, ada 2 faktor dari artis yang dapat mempengaruhi bisnisnya. Pertama tentu saja karena pamor artis yang sudah menurun. Pasalnya, jika nama atau pamor artis meredup, tentunya akan mempengaruhi penjualan kue itu sendiri.
Faktor kedua adalah citra dari sang artis. Perlu Anda ketahui, ada juga bisnis kue artis yang tidak berhasil karena sang artis memiliki citra negatif dengan banyaknya kontroversi dialami.
Baca juga: Influencer vs Brand Ambassador, Berikut Perbedaan dari Keduanya
Fenomena bisnis kue artis memang menjadi pelajaran bagi kita semua yang hendak merambah ke dunia bisnis kuliner. Sarannya, riset lebih mendalam, salah satunya dengan melakukan tes pasar terhadap produk Anda. Dengan begitu, Anda akan tahu seberapa jauh produk Anda dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
KawanKAWN, sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat untuk Anda kedepannya. Oh iya, jika ada pertanyaan seputar aplikasi kasir online KAWN, silahkan tulis di kolom komentar ya! Kami tunggu!