Kuliner dengan nuansa pedas memang sangat digandrungi masyarakat Indonesia akhir-akhir ini. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya restoran maupun kedai-kedai yang menjadikan kuliner pedas sebagai “pemeran utama” dalam buku menunya. Hal itu jugalah yang dilakukan oleh Waroeng Spesial Sambal.
Familiar dengan sebutan Waroeng SS, rumah makan ini menyajikan begitu banyak aneka sambal. Dikutip dari official website Waroeng SS, tercatat ada total 34 aneka sambal yang siap memanjakan lidah para penggemarnya. Karena begitu banyaknya jenis sambal yang disediakan, mungkin saja ada beberapa sambal yang belum pernah Anda coba sebelumnya, seperti sambal mangga muda, sambal gongso hingga sambal nanas muda.
Baca juga: Sambal-Sambal Khas Indonesia, Berani Coba Sensasi Pedasnya?
Dialah Yoyok Hery Wahyono, pria kelahiran Boyolali yang merupakan sosok dibalik berdirinya Warung SS. Sebetulnya banyak cerita menarik dan juga inspiratif di balik suksesnya Waroeng SS ini. Mau tau apa saja? Dikutip travel.kompas, berikut kisahnya!
Kuliner Tenda Pinggir Jalan itu Bernama Waroeng SS
Berdirinya kuliner berbasis hidangan pedas ini diawali oleh sebuah tenda kecil yang berada di Jalan Kaliurang, Yogyakarta. Tepat di tanggal 20 Agustus 2002, Waroeng SS mulai menebarkan sensasi pedasnya kepada seluruh pecinta pedas di Yogyakarta. Saat itu, hanya 15 macam sambal yang ditawarkan kepada konsumennya.
Sang pendiri meyakini, pasar kuliner pedas kala itu sedang naik daun. Di Yogyakarta sendiri, banyak hidangan bercita rasa pedas yang mampu menarik atensi banyak konsumen, mulai dari oseng-oseng mercon, sego sambel, ayam geprek hingga gudeg mercon.
Baca juga: Ayam Penyet, Bisnis Makan Siang yang Tak Pernah Sepi
Benar saja, berselang 1 tahun, pria yang akrab dengan sapaan Mas Yoyok ini berhasil melebarkan sayapnya dengan membuka 4 cabang lainnya yang masih di sekitaran Yogyakarta. Namun, masih dengan konsep yang sama, yakni tenda kaki lima. Keberhasilan di tahun pertamanya, membuat Warung SS kerap dijadikan destinasi wisata kuliner di Yogyakarta, bagi masyarakat lokal maupun wisatawan.
Barulah pada tahun 2006, Mas Yoyok memberanikan diri membuka cabang di luar Yogyakarta, yakni Solo. Pada titik inilah, menjadi batu loncatan bagi Mas Yoyok untuk membuka banyak cabang di kota lainnya.
Baca juga: Makanan Khas yang Membuat Anda Ingin Berlibur Ke Kota Solo
Biografi Singkat Pendiri Waroeng SS
Penasaran dengan sosok dibalik suksesnya Waroeng SS hingga saat ini. Simak baik-baik ya!
Yoyok Hery Wahyono lahir pada 2 September 1973 di Boyolali, Jawa Tengah. Menghabiskan masa kecilnya di Boyolali, namun mulai hijrah ke Yogyakarta saat dia mulai melanjutkan studinya pada jenjang kuliah.
Dikutip wikipedia, sebelum mendirikan Waroeng SS, Mas Yoyok sempat mendirikan sebuah usaha event organizer dengan label InSed Production. Awalnya Mas Yoyok merupakan mahasiswa Fakultas Teknik UGM, namun kuliahnya stagnan dan tidak kunjung selesai, membuat Mas Yoyok harus memutar otak untuk bertahan hidup.
Sebetulnya, event organizer yang dia rintis mampu berkembang dan sempat menangani beberapa event nasional. Akan tetapi, munculnya banyak kompetitor membuat usaha mulai sepi order. Akan tetapi, berkat keterampilan dan minatnya pada bidang kuliner, Mas Yoyok mulai berpikir untuk mendirikan usaha tempat makan. Disinilah momen dimana Mas Yoyok mulai mendirikan Waroeng SS.
Baca juga: Kisah Inspiratif Pengusaha Sukses Indonesia, Ada yang Tidak Lulus SMA Lho!
Membangun bisnis kuliner tanpa pinjaman bank, membuat Mas Yoyok mengajak saudaranya untuk mengumpulkan modal. Total modal yang terkumpul 9 juta, dimana hasil keuntungan nantinya dilakukan dengan cara bagi hasil.
Waroeng SS Kini
Dimulai dengan konsep warung kuliner pinggir jalan, siapa sangka jika Waroeng SS saat ini sudah mencapai 83 outlet. Tersebar di Pulau Jawa dan Bali, Waroeng SS juga merambah pada kota-kota kecil, seperti Wonosari, Salatiga, Sragen, Pati, Cilacap dan juga Pekalongan.
Baca juga: Hidangan Khas Pekalongan yang Mungkin Baru Saja Anda Kenal
Menariknya, meski memiliki banyak cabang, Waroeng SS dikelola oleh satu manajemen lho! Berbeda dengan beberapa bisnis kuliner lainnya yang memiliki banyak cabang, namun dengan sistem bisnis waralaba atau franchise.
Baca juga: Plus Minus Membeli Usaha Waralaba
Berdasarkan milestone yang dituliskan waroengss.com, di tahun 2018 atau tepat di usianya yang ke 16 tahun, Waroeng SS memberanikan diri melakukan ekspansi bisnis ke Negeri Jiran, Malaysia. Berada di Kota Kuala Lumpur, Waroeng SS hadir demi memanjakan lidah para pecinta kuliner pedas. Sungguh ini merupakan capaian luar biasa bagi sebuah brand kuliner tradisional Indonesia.
Inovasi produk pun juga dilakukan oleh Waroeng SS. Meski aneka sambal masih menjadi primadonanya, banyak menu baru yang sepertinya cukup menarik untuk Anda cicipi, seperti belut goreng, ikan wader, kemangi goreng tepung, tumis pucuk daun ketela dan juga trancam.
Baca juga: Resep Trancam, Sayur Mirip Urap Khas Jawa Tengah yang Praktis
Untuk omset penjualan saat ini, Waroeng SS di Indonesia bisa menjual hingga 1,2 juta porsi dalam satu bulan. Perhitungannya, jika harga sambal per porsi dihargai Rp 3.000, maka omset dari sambalnya saja Rp 3,6 miliar per bulan, kutip detik.com. Sungguh nilai yang sangat fantastis bukan?
Nah, itulah sepenggal kisah kesuksesan Mas Yoyok dengan Waroeng SS saat ini. Tertarik mengikuti jejaknya? Yuk kita diskusikan di kolom komentar!