Kue kering adalah makanan ringan yang masuk dalam kategori camilan. Kebiasaan nyamil atau mengonsumsi camilan, sudah dilakukan banyak orang selama ini. Seperti halnya satu tahun terakhir, cemilan menjadi pendamping bagi orang-orang yang bekerja dari rumah (work from home) atau belajar dari rumah (study from home) selama masa pandemi covid-19.
Baca juga: Tips Tetap Produktif Saat Work From Home
Survei dari The State of Snacking Tahun 2020 menunjukan, selama masa pandemi kebiasaan nyamil orang Indonesia meningkat sebesar 60% dari rata-rata global. Fakta lain menyebutkan, rata-rata orang Indonesia nyamil sebanyak tiga kali dalam sehari. Sehingga saat ini, camilan tidak saja dianggap sebagai pengisi waktu luang namun juga sebagai medium sosialisasi dan mengendalikan suasana hati.
Baca juga: 5 Camilan Khas Indonesia yang Mudah Dibuat di Rumah
Melihat fakta di atas, kue kering menjadi salah satu kandidat kuat camilan favorit orang Indonesia terutama saat momen hari raya. Banyak orang yang gemar mengonsumsinya, ada yang memesan kue kering untuk dikirim sebagai hamper ke kerabat lain, serta ada juga yang mendadak berjualan kue kering karena iming-iming keuntungan yang menjanjikan.
Baca juga: Bisnis Hampers Lebaran Bisa Cuan, Berikut Analisis Usahanya
Lantas, bagaimana fakta berjualan kue kering? Benarkah kue kering menjadi primadona saat hari raya saja? Bagaimana tips dan triknya memenangkan persaingan bisnis kue kering yang sangat marak di pasar? Berikut KAWN rangkum ringkasannya untuk Anda.
Kue Kering dan Peluang Bisnisnya
Beberapa item berikut bisa Anda jadikan pegangan sebelum memulai bisnis kue kering:
- Siapakah Pelaku Bisnis Kue Kering?

Jaman dulu, orang yang menggeluti bisnis makanan hanyalah orang yang memiliki latar belakang pendidikan tata boga. Namun saat ini, dengan mudahnya mengakses sumber informasi, siapa pun bisa memasak dan membuat kue. Sehingga kesempatan terbuka luas bagi semua orang untuk berbisnis kue kering.
Baca juga: Usaha Kuliner Bisa Makin Untung dengan KAWN
2. Siapakah Konsumen Kue Kering?

Berdasarkan data survei The State of Snacking sudah dapat dipastikan penikmat kue kering meningkat. Dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa menyukai kue kering. Jadi, Anda tidak perlu kuatir ya tentang pangsa pasar kue kering.
Baca juga: Apa Itu Minat Belanja? Dan Bagaimana Cara Meningkatkan Minat Belanja Konsumen?
3. Bagaimana Bahan dan Peralatan Membuat Kue Kering?

Dengan tingginya minat penjual kue kering, banyak usahawan yang melihat peluang ini untuk menjual peralatan dan bahan membuat kue. Standar peralatan yang diperlukan adalah loyang, kuas kue, mixer kue, oven kue, kompor, tabung gas, chiller atau pendingin, etalase. Sedangkan bahan-bahan standarnya adalah tepung, gula, telur, margarin, cokelat, vanili, susu, mentega dan masih banyak lainnya.
Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Bahan Baku Kemasan untuk Bisnis F&B
4. Bagaimana dan Di Mana Memasarkan Kue Kering?

Kepikiran modal besar untuk sewa ruko atau toko? Tenang saja KawanKAWN, marketplace bisa menjadi pilihan terbaik bagi Anda saat ini. Selain itu, mendaftarkan di aplikasi online food delivery juga terbukti optimal loh. Anda hanya tinggal ikuti syarat dan ketentuan berlaku dimasing-masing aplikasi maupun marketplace ya.
Baca juga: 7 Trik Memanfaatkan Media Sosial untuk Tingkatkan Penjualan
Tips Menjual Kue Kering Sukses di Luar Hari Raya
Keuntungan menjual kue kering di saat hari raya memang tidak diragukan. Omset besar membuat banyak orang tergiur membuat, menjual dan memasarkan kue kering. Namun, bagaimana menjaga omset penjualan kue kering di luar hari raya? Simak tips berikut.
- Kolaborasi

Jalin relasi yang sebanyak-banyaknya. Tidak hanya sesama penjual kue kering, namun Anda bisa juga berelasi dengan usahawan lain di luar makanan. Misalnya, usahawan event organizer/wedding organizer yang sewaktu-waktu bisa Anda ajak untuk bekerjasama menyukseskan suatu event. Tentunya Anda sebagai pemasok camilan kue keringnya.
Baca juga: 7 Alasan Mengapa Kolaborasi Bisnis Sebaiknya Dilakukan
2. Hindari Kue Kering Khas Hari Raya

Sebut saja nastar, putri salju, kastengel adalah sederet kue kering favorit di kala hari raya. Setelah hari raya berlalu, banyak orang yang merasa bosan dengan kue-kue tersebut. Sehingga peluang Anda untuk menyajikan kue kering jenis lain. Misalnya saja, chocolate cookies, muffin, cup cakes dan brownies yang dapat dinikmati saat konsumen sedang bekerja maupun belajar di rumah.
Baca juga: 15 Cookies Tradisional dari Berbagai Belahan Dunia, Ada Favoritmu?
3. Kemasan Yang Menarik dan Ready To Go

Jika saat hari raya Anda menjual kue kering dalam toples dengan jumlah yang banyak, kreasikan kemasan kue kering di hari biasa dengan lebih menarik. Tidak perlu dalam jumlah yang banyak, namun dalam kemasan yang bisa dibawa kemana-mana (ready to go) mengingat mobilitas masyarakat urban tinggi di hari biasa.
Baca juga: 12 Ide Kemasan Produk Unik yang Bisa Kamu Coba Agar Calon Pembelimu Jatuh Cinta
4. Pandai Membaca Kebutuhan Pasar

Hari raya tidak saja milik umat Muslim, namun umat agama lain juga akan merayakannya seperti natal dan imlek. Selain itu, hari bahagia (pertunangan dan pernikahan) juga tidak lengkap rasanya jika tidak menyajikan kue kering sebagai hantaran. Kue kering bisa menjadi pilihan yang tepat.
Baca juga: 10 Seserahan Penuh Makna yang Ada Saat Lamaran dan Pernikahan
5. Lanjutkan Pemasaran Secara Daring

Setelah Anda merasakan manfaat marketplace dan aplikasi online food delivery di awal merintis bisnis kue kering, di hari biasa pun Anda masih sangat bisa memanfaatkannya. Daya beli masyarakat Indonesia sangat tinggi, selain itu trafik pembelanjaan di media daring (online) jauh lebih tinggi daripada luring (offline). Sehingga marketplace tetap menjadi media yang tepat saat ini untuk Anda jajaki.
Baca juga: 5 Cara Melakukan Promosi Online untuk Bisnis F&B
Setelah membaca artikel di atas, bagaimana dengan pengalaman Anda? Silahkan berbagi pengalaman Anda dalam merintis kue kering di kolom komentar. Nantikan artikel-artikel terkait bisnis dan food & beverage lainnya di blog KAWN.