COD, cash on delivery atau pembayaran di tempat merupakan salah satu sistem pembayaran dalam bisnis daring. Sistem pembayaran ini memang sudah cukup lama diterapkan para pelaku bisnis daring. Akan tetapi pada bisnis marketplace, seperti Shopee, Lazada atau Tokopedia, COD merupakan sistem pembayaran yang terbilang baru.
Baca juga: Online Shop, Marketplace, dan E-Commerce: Apa Bedanya?
Cara kerjanya cukup sederhana, Anda sebagai pembeli hanya perlu masuk ke aplikasi marketplace, pilih barang, ketik alamat rumah kemudian pilih sistem pembayaran COD. Setelah barang diproses oleh pihak seller, Anda hanya tunggu barang tiba kemudian lakukan pembayaran secara langsung kepada kurir.
Secara sistem atau cara kerja, memang terlihat sederhana. Namun, tetap saja ada kasus atau konflik yang melibatkan kurir dan pembeli. Seperti dikutip dari laman dream, tepatnya di bilangan Ciputat, Tangerang Selatan, dimana seorang kurir dengan sistem COD mendapatkan ancaman dari sang pembeli, karena menerima barang tidak sesuai dengan yang ia pesan.
Baca juga: Ketahui Hal-hal Ini Sebelum Melakukan Cash on Delivery (COD)
Mungkin, karena sistem ini terbilang baru, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang sistem COD, membuat permasalahan ini kerap terjadi. Karena itu, penting bagi perusahaan marketplace untuk mengedukasi masyarakat tentang cara kerja dari sistem pembayaran COD. Di sisi lain, masyarakat pun juga harus teliti dan memahami akan terms and conditions yang berlaku sebelum melakukan pembelian dengan sistem COD.
Baca juga: Deskripsi Produk Pada Bisnis Online, Ketahui Tips Membuatnya Untuk Menarik Minat Pembeli
Untuk itu, demi menambah pengetahuan kita tentang cash on delivery atau COD, kali ini KAWN, coba mengulas beberapa fakta seputar sistem pembayaran tersebut. Melansir techinasia, berikut ulasannya.
COD Membuat Pengembalian Barang Sering Terjadi
Awalnya, sistem COD dibuat untuk menarik minat pembeli. Dimana sistem COD dapat menjadi solusi bagi pelanggan yang takut menjadi korban penipuan siber. Sederhananya, dengan sistem bayar di tempat, dapat mengurangi tindak kejahatan penipuan, sehingga tidak ada lagi kasus uang ditransfer namun barang tidak dikirim.
Akan tetapi, seolah-olah ini menjadi anomali sendiri bagi penyedia jasa pengiriman dan marketplace. Tak jarang, terjadinya pembatalan transaksi dan pengembalian saat barang tersebut sudah terima oleh sang pembeli. Penyebabnya, banyak pembeli beralasan, kalau barang yang dibeli tidak sesuai dengan pesanan awal.
COD Diperuntukan Bagi yang Tidak Memiliki Rekening Bank
Bisa dikatakan, ini merupakan salah satu keunggulan dari sistem COD. Dimana, pelanggan yang tidak memiliki rekening bank, bisa juga melakukan pembelian secara online. Mereka cukup melakukan pemesanan melalui aplikasi marketplace, kemudian tunggu hingga paket tersebut sampai dirumah dan lakukan pembayaran secara tunai dirumah.
Di Indonesia, Hampir Semua Jasa Pengiriman Melayani Sistem COD
Tidak bisa dipungkiri, jasa pengiriman atau logistik memiliki peran yang sangat penting pada bisnis daring. Karena perusahaan logistik lah yang membantu keberlangsungan bisnis tersebut, seperti pengiriman, pengemasan serta memberikan layanan cash on delivery.
Baca juga: 6 Jasa Pengiriman Bayar di Tempat : Cepat & Aman 2021
Awalnya, tidak banyak dan hanya jasa pengiriman besar saja yang memberikan layanan bayar di tempat. Namun, belakangan ini banyak ekspedisi yang ikut menyediakan layanan serupa, bahkan jasa pengiriman kecil sekalipun. Tentu saja, hal ini dilakukan agar memenuhi permintaan sang pelanggan.
COD Mampu Membangun Minat Pelanggan Baru
Meski dunia online shop semakin berkembang, namun masih banyak orang Indonesia yang skeptis dan ragu terhadap transaksi yang dilakukan secara online. Karena hal inilah, yang membuat sistem pembayaran COD makin diminati banyak pelanggan, dan bukan tidak mungkin, dapat membangun minat bagi pelanggan baru.
Baca juga: https://kawn.co.id/apa-itu-minat-belanja-dan-bagaimana-cara-meningkatkan-minat-belanja-konsumen/
COD Sempat Menuai Pro Kontra Di Lapisan Masyarakat
Dewasa ini, sistem COD memang semakin diminati banyak pelanggan. Namun, bukan tidak mungkin sistem ini akan berjalan mulus tanpa adanya pro dan kontra. Bahkan, lebih parahnya lagi, ada yang mengusulkan untuk menghapus sistem ini.
Faktanya, meski terbilang praktis, COD sering menimbulkan drama dan konflik yang terjadi antara sang kurir dan pembeli. Banyak pembeli yang menolak untuk membayar setelah paket tersebut dibuka.
Itulah lima fakta menarik seputar sistem COD di Indonesia. Memang, belakangan ini masih saja kita dengar berita kurang mengenakkan yang terjadi antara kurir dan sang pembeli. Untuk itu, jika Anda ingin membeli barang dengan sistem COD, ada beberapa hal yang wajib Anda lakukan, salah satunya adalah membaca terms of conditions yang berlaku.
KawanKAWN, jika Anda pernah membeli barang dengan sistem COD, boleh ceritakan pengalamannya di kolom komentar ya! Terima kasih.
