Strategi merupakan salah satu komponen yang sangat penting pada sebuah bisnis. Saat menjalankan aktivitas dalam berbisnis, seperti pemasaran maupun penjualan, tentunya dibutuhkan strategi-strategi yang matang agar tercapainya target yang sudah ditentukan.
Namun, dalam menentukan strategi tidak boleh asal-asalan. Ada beberapa aspek yang menjadi pertimbangan, mulai dari product positioning, target market hingga tren yang sedang berkembang atau kondisi yang sedang terjadi, seperti pandemi Covid-19.
Baca juga: Product Positioning: Pengertian dan Cara Menentukannya dengan Tepat
Khusus poin terakhir, tentunya dibutuhkan strategi yang tepat, agar bisnis tetap menghasilkan keuntungan meski dilanda pandemi Covid-19. Pergeseran pola hidup masyarakat akibat pandemi Covid-19 ini tentunya juga sangat berdampak pada sektor dunia bisnis.
Baca juga: Bisnis Frozen Food, Nikmati Cuan Melimpah Saat Pandemi Covid-19
Banyak bisnis yang mengalami penurunan pendapatan, bahkan kasus terburuknya ada yang sampai berhenti beroperasi atau gulung tikar. Pasalnya, akibat pandemi Covid-19, kebutuhan pokok dan produk kesehatan menjadi hal yang paling dibutuhkan. Sehingga, membuat bisnis pada sektor lainnya, seperti pariwisata, hiburan serta perhotelan bukan menjadi skala prioritas kebutuhan seseorang. Akan tetapi, Covid-19 juga menghadirkan mimpi buruk bagi pengusaha pada sektor kuliner dan fashion, seperti produsen atau penjual batik.
Hari batik nasional yang setiap tahunnya diperingati pada tanggal 2 Oktober seakan menjadi pengingat tentang eksistensi batik di Indonesia. Sayangnya, kehadiran Covid-19 memberikan kontribusi besar bagi penurunan pendapatan bagi pengusaha batik. Bahkan, seperti yang diberitakan merdeka.com, dimana pengusaha batik asal Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah mengalami penurunan pendapatan yang sangat signifikan, yakni mencapai 70%.
Berkaca dari kondisi tersebut, tentunya dibutuhkan strategi jitu agar roda bisnis pengusaha batik tetap bisa berjalan. Apa sajakah itu? Dikutip dari berbagai sumber, yuk kita bahas satu persatu.
Strategi Diversifikasi Produk

Pandemi Covid-19 membuat pola hidup masyarakat banyak mengalami perubahan. Selain menerapkan social distancing, penggunaan masker menjadi hal wajib yang diterapkan sehari-hari.
Baca juga: 5 Ide Bisnis yang Ramah Lingkungan
Oleh karena itu, masker menjadi salah satu produk yang paling dicari dan dibutuhkan saat pandemi Covid-19. Sebetulnya, ini bisa menjadi peluang bisnis baru bagi pengusaha batik, yakni dengan memproduksi masker batik.
Strategi ini pun sangat berhasil, hal ini berkaca dari apa yang dilakukan Esthi Wulandari, pengusaha batik asal Solo, Jawa Tengah. Di tengah minimnya permintaan akan baju atau pakaian dengan corak batik, dia mencoba menciptakan produk baru, yakni masker batik. Tidak tanggung-tanggung, Idenya dengan menciptakan masker batik ini menghasilkan setidaknya 23 juta perbulan, kutip gatra.com.
Manfaatkan Momen Hari Batik Nasional

Biasanya, banyak perusahaan yang memberlakukan peraturan mengenakan batik pada hari batik nasional dan hari-hari tertentu, seperti jumat atau kamis. Selain terlihat lebih nasionalis, mengenakan batik pada hari batik nasional juga memberikan manfaat. Salah satunya, bisa menikmati berbagai macam promo yang diberlakukan banyak restoran.
Tidak sedikit orang yang membeli batik baru saat momen hari batik nasional. Dan tentunya, ini juga dimanfaatkan banyak pengusaha untuk menambah stok serta menyediakan batik dengan varian baru.
Menjual Produk Batik Di Platform Pemasaran Digital

Hal ini menjadi strategi yang paling banyak dilakukan oleh pebisnis. Bukan hanya pengusaha batik, pengusaha produk lainnya pun turut menikmati hasil dari berjualan secara digital, seperti marketplace, media social serta e-commerce.
Baca juga: Mengenal Apa itu Perbedaan Marketplace dan E-Commerce?
Namun ada yang spesial bagi keberlangsungan bisnis batik di Indonesia. Dimana, pandemi Covid-19 justru menjadi dasar atas ide-ide baru dalam melakukan penjualan, yakni dengan menghadirkan platform pemasaran secara digital dengan nama Wastra.id.
Dialah Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI), sang inisiator dari program tersebut. Wastra.id merupakan platform penjualan online yang menjual berbagai macam karya batik. Menariknya, batik yang ditawarkan sudah melalui proses kurasi keasliannya. Dijamin, batik yang dijual merupakan batik tulis asli dan bukan hasil printing atau cetak.
Baca juga: Potensi Cuan di Bisnis Sablon Kaos
Batik merupakan identitas dan warisan budaya Indonesia untuk dunia. Sudah sepatutnya kita sebagai generasi penerus bangsa melestarikan warisan berharga ini. Selain itu, dengan menggunakan batik, Anda juga turut berkontribusi untuk memakmurkan pelaku usaha batik, salah satunya adalah UMKM.
KawanKAWN, baru saja kita bahas mengenai strategi yang bisa diterapkan pebisnis batik untuk tetap bisa bertahan. Akan tetapi, jika Anda memiliki pandangan lain atau strategi lain yang bisa diaplikasikan oleh pelaku usaha batik, silahkan tulis di kolom komentar ya! Terima kasih!