Hewan kurban adalah hewan ternak yang diperuntukan untuk disembelih pada perayaan Hari Raya Idul Adha. Idul Adha merupakan sarana bagi Umat Islam untuk berbagi kepedulian terhadap sesama. Sebab, setelah hewan kurban disembelih, daging hewan kurban akan dibersihkan dan dibagikan kepada orang yang membutuhkan.
Hewan kurban yang dijadikan bisnis ternyata masih menjadi bisnis yang menjanjikan untuk dijalankan. Apalagi pada momen mendekati Idul Adha, permintaan hewan kurban akan selalu meningkat dan tak pernah anjlok. Meski di tengah pandemi pun, permintaan hewan kurban masih banyak peminatnya, lho!
Berbisnis hewan kurban tidaklah mudah. Modal paling utama yang harus dimiliki peternak yang mau terjun pada bisnis hewan ternak adalah minat dan hobi dalam mengurus hewan. Nah, berbeda dengan peternak lainnya yang memang memiliki hobi dalam mengurus hewan, Mieke Aryanti ini membuka bisnis ternak hewan karena menjadi agen koran sudah tidak begitu menguntungkan. Lalu bagaimana kisah inspiratifnya? Yuk, ikuti ulasannya sebagai berikut.
Baca Juga: 6 Usaha Ternak Modal 300 Ribu, Untung dan Menjanjikan!
Hewan Kurban dan Asal-Usul Memulai Usaha
Source: canva.com
Sebelum beternak kambing dan menjadi pebisnis hewan kurban, Mieke merupakan mantan agen koran di Kota Mojokerto yang memutuskan untuk beralih memelihara kambing dan tinggal di desa. Mieke tak lagi menjadi agen koran dikarenakan usaha agen koran yang berada di Jalan Majapahit, Kota Mojokerto telah bangkrut. Alasannya, karena saat ini pelanggan koran berkurang drastis seiring perkembangan teknologi digital.
Baca Juga: Berlalunya Masa Keemasan Agen Koran
Bermula dari 3 Ekor, Kini Miliki 3 Kandang
Source: canva.com
Usaha yang dilakukan Mieke dalam beternak hewan kurban, mulai dirintis sejak 2017 lalu dengan menjual rumah di Kelurahan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, bersama suami yang akhirnya membangun rumah sederhana di Desa Panggih, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto yang kemudian membangun kandang kambing di belakang rumahnya yang nantinya akan digunakan untuk beternak hewan kurban.
Sebelumnya, ketika Mieke hanya memiliki 3 ekor kambing, ada wakil rakyat yang turun untuk menjaring aspirasi masyarakat di Desa Panggih. Maka, Mieke pun akhirnya mengusulkan untuk mengajukan bantuan untuk modal usaha ternak.
Usul tersebut terealisasikan dan diwujudkan untuk membeli 30 ekor domba betina dan seekor pejantan. Kemudian Mieke turut mengajak warga sekitar tempat tinggalnya untuk membentuk kelompok dalam beternak.
Kini, Mieke merawat kurang lebih lima puluh ekor kambing dan domba. Tak hanya breeding, saat ini Mieke juga merambah usaha ternaknya dengan sistem fattening dan penjualan pakan. Rata-rata, hewan ternak dipersiapkan untuk menyuplai kebutuhan Hari Raya Kurban.
Usaha ternak hewan kurban yang dimulai dari 3 ekor kambing pada tahun 2017 silam itu, kini telah memiliki ratusan ekor kambing yang dipelihara di tiga kandang di belakang rumahnya. Hebat, ya?
Baca Juga: End-to-End, Menjadi Solusi Tingkatkan Bisnis Teknologi Pasca Pandemi
Raih Omset Lumayan Jelang Idul Adha
Source: canva.com
Karena jelang Idul Adha, Mieke mendapatkan omset yang lumayan. Tak hanya untuk kebutuhan Idul Adha, Mieke juga menerima pembelian kambing dan domba untuk kebutuhan lainnya. Tiap ekor dibanderol dari harga Rp 2,5 juta hingga Rp 8 juta, tergantung dari jenis kambing dan kondisi fisik hewan ternak kala itu.
Dari usaha kambing inilah Mieke mampu meraup keuntungan ratusan juta rupiah, apalagi saat jelang Idul Adha seperti sekarang ini. Dari hasil beternak kambing ini pula, Mieke mampu menyekolahkan anaknya hingga ke perguruan tinggi negeri, lho!
Baca Juga: Strategi Marketing yang Efektif Untuk Meningkatkan Bisnis UMKM
Nah, jadi itulah sekilas kisah inspiratif tentang mantan agen koran yang beralih menjadi usaha ternak kambing dan meraup omzet lumayan. Perjuangannya patut untuk dijadikan motivasi, nih!
Jika artikel ini bermanfaat, jangan lupa untuk bagikan pada kerabat dan teman, ya! Sampai jumpa pada artikel menarik selanjutnya!